Hari sabtu 16 -17 April 2016 ini, aku diberi kesempatan oleh Komunitas PARI untuk bergabung mengenal daerah Pulau Panjang - Barelang lebih dekat. Memang sebelumnya aku belum pernah ke pulau ini, makanya aku sangat tertarik untuk mengikutinya, apalagi di Pulau Panjang memiliki penduduk, artinya aku bisa langsung bercengkrama dengan masyarakat disini. Hal yang paling aku senang jika mengunjungi pulau pulau di Barelang ialah aku seperti merasakan pulang kampung, maklum saja rumah rumah masyarakat di Pulau sebagian besar terbuat dari kayu, dan benar benar mengingatkan ku dengan rumah Datok nenek dikampung.
|
Menikmati Sore |
Sabtu sore jam 4 setelah semua peserta berkumpul di pelabuhan Sei Jantung jembatan 5 barelang ( bersebelahan dengan ex camp. vietnam ) , kami pun menyebrang sekitar 30 menit melalui perairan menuju pulau panjang, Suasana sore ini cukup cerah, langit biru pun menemani perjalanan kami yang menyenangkan ini, apalagi para kurcaci kecil yang turut meramaikan pancung kami membuat suasana menjadi riuh.
|
Menuju Pulang Panjang dari Pelabuhan Sei Jantung |
Tiba di Pulau Panjang, seorang wanita muda menyambut kedatangan kami, Ternyata ia bernama Echi, penduduk asli Pulau Panjang, nah dirumah beliaulah kami menginap.. Sambutan pertama kami kerumah beliau disajikan kue dan teh es, waahh lepas dahaga kami, dan aku pun segera pamit untuk membersihkan diri, secara memang badan sudah berkeringat. Siap mandi ternyata aku sudah ditungguin teman2 untuk menjelajah pantai, Badan sudah segar pastinya siap donk dibawa kemana saja tuk mengelilingi pulau panjang.
Melewati sedikit semak dan rumput yang tinggi tak lantas membuat ku malas karna aku sudah mandi, namun membuatku semakin bersemangat, karna memang aku senang dengan perjalanan seperti ini, apalagi anak2 begitu semangatnya, masak kita yang dewasa kalah semangat, malu dong :) , 10 menit berlalu kami sampai ditepi pantai, air laut sedang surut, sehingga yang tampak hanyalah batu2 karang dan matahari yang akan kembali pulang. Masing masing mengambil posisi untuk mengabadikan moment kebersamaan, tak terkecuali dengan ku juga. Sampailah maghrib tiba, kami pun pulang kerumah.
|
Pasukan Penyemangat |
|
Mari Melompat Lebih Tinggi |
Siap sholat Maghrib, menu cantik didapur sudah menunggu kami, Ayam goreng kecap, sotong sambal,kerupuk, gulai ikan. hmmmm.. nikmat sekali makan malam bersama kali ini, meski aku sedang sariawan, tak menyurutkan mulut ini terus menguyah. benar benar merasa dirumah orang tua sendiri.. perut kenyang, bantu cuci piring, sholat isya, ambil posisi... tiduurrr aahhhhh..zzzzzttt
Pagi2 setelah melihat terang suasana diluar dari celah2 pentilasi, aku pun menuju pintu dapur mau melihat laut...eeeitts ternyata sang foto Grapher Mas Bams sudah duduk manis menanti Sunrise, wahh benar2 segar udara disini, tinggal buka pintu, hamparan bukit bukit dan laut terpampang didepan mata, Subhanallah indahnya pagi ini. Kopi teh manis serta roti tawar sudah tersedia, Duuuh baik banget keluarga Mbak Echi ini..
|
Sunrise dari Jendela Rumah Mbak Echi |
|
Rumah yang memberi Kenyamanan bagi kami |
|
Si Ibu yang setia menemani anaknya di pagi hari |
Acara mengisi perut selesai, kami mengelilingi Pulau ini, melihat satu persatu bangunan yang ada disini, Untuk ukuran 200 Kepala Keluarga, pulau ini terbilang cukup panjang, dan benar2 terasa damai karna jauh dari suara kebisingan kendaraan, Dan mereka juga sangat ramah kepada kami. Terus berjalan menyusuri jalan yang sudah di semen sampai menyusuri semak belukar lagi demi menemukan pantai diujung jalan ini., akhirnya berhenti juga dibawah pepohonan sembari beristirahat dan menikmati pantai kecil, Melihat sang foto Grapher memotret tanpa subjek hidup, aku pun menawarkan diri untuk difoto sebagai model penunggu kapal karam . Lihatlah betapa cantiknya langit hari ini, dan abaikan saja model nya..hahahah.. :)
|
Penunggu Kapal Karam :) |
|
Air Sumur yang segar dan debit airnya deras |
Matahari mulai naik dan isi perut juga mulai bermain musik, Kami pun beranjak pulang, Diperjalanan kami berhenti menuju sumur yang airnya segar bangeeettt,, kuminum airnya enak sekali rasanya, dan tak lupa mencuci muka, sehingga rasa segar kembali terasa diwajah. Tiba dirumah lagi2 makan siang telah siap... Aduhaii melihat menunya rasanya gak mau buang buang waktu untuk mengisi perut, ada Kerang, sambal cumi, kerupuk, ikan bakar, ikan goreng, sayur Apalagi ada Sambal terasi yang enak...beneran 100 persen ENAK! aku ampe nambah nambah terus makannya.. sampai2 Mas Bams memberikan nama sambal ini dengan julukan Sambal Berbisik,..dengan alasan mungkin sambal ini lah yang membisikkan telinga kami, hayo nambah...nambah dan nambah lagi..hahahah gak lagi pake jaim atau malu malu...sekejap saja sambal berbisik itu pun ludes..
|
Makan siang |
Perut kembali terisi dengan kenyangnya...siap makan dan cuci piring, kami pun bersantai mengistirahatkan badan, karna sudah jam 1 kurang, kak Rina sudah masuk kamar berbaring, sementara aku duduk diruang tamu bersama echi dan Mas Guntur, sedang asyik ngobrol tiba2 terdengar suara tangis anak2 karena salah satu abangnya naik pancung utk memarkirkan pancung ke air yang lebih dalam, karna sore air surut.. Nah ketika tangis anak2 tak berhenti, maka Mas Guntur kedapur, diikuti oleh echi dan aku, kulihat semua sudah naik pancung ..eeeh jadilah ikut semua naik pancung, aku kembali kekamar, kulihat Kak Rina sedang tertidur.. tak berani membangunkan ya udah kami semua pergi menyebrang laut.. gak jauh kok cuma di belakang rumah, namun view nya itu loh ajiiibbbbb...walau panas terik luar biasa membakar wajah.
Komentar
Posting Komentar
Semoga Tulisan yang di baca bermanfaat bagi semua Terimakasih :)