Tahun 2005, saya diterima bekerja di salah satu perusahaan terbesar dibatam, dimana perusahaan ini memperkerjakan 3000 an operator yang memproduksi berbagai macam material elektronik. Di awal saya bekerja , saya menerima upah secara tunai karena saya belum memiliki rekening tabungan. Dan mengambil gaji secara tunai ini cukup menyita waktu karena kami harus mengantri dengan sabar menunggi giliran nama karyawan dipanggil.
Dibulan ke dua saya bekerja, Team leader menjelaskan bahwa kami diharuskan memiliki rekening tabungan, dan saat itu ada 3 pilihan Bank yang ditawarkan kepada kami supaya di akhir bulan, gaji yang kami terima melalui transfer bank saja. Dan pilihan saya jatuh pada BNI, kenapa saya memilih BNI saat itu untuk keperluan gaji, karena saya mengingat jangkauan Atm BNI sangat mudah ditemukan dimana mana, sehingga saat gajian saya dengan mudah menarik uang dimanapun.
Karena perusahaan tempat saya bekerja, sudah bekerjasama dengan BNI, maka saat kami membuka rekening BNI kami tidak perlu datang ke Bank, karena dari pihak BNI yang datang kekantor kami untuk mendata kami, cukup dengan melampirkan fotocopi dan KTP asli kami sudah bisa memiliki buku tabungan BNI Taplus hari itu juga, proses yang sangat cepat sangat membuat kami nyaman, karena kami sebagai karyawan tetap bisa bekerja tanpa harus minta ijin untuk mengurus pembukaan rekening, dan untuk pengambilan Kartu Anjungan Tunai Mandiri ( ATM ) kami diharuskan mengambilnya di kantor pusat yang tak jauh dari perusahaan saya bekerja. Dan pada saat pengambilan pun tidak membutuhkan waktu yang lama, sehingga saat saya bekerja di shift malam, pagi harinya saya ke Bank BNI untuk mengambil kartu ATM.
Pertengahan september 2006, saya mendapat tawaran pekerjaan di perusahaan yang lebih baik, seperti diperusahaan sebelumnya untuk bulan pertama saya menerima gaji secara tunai, hanya saja perusahaan ini hanya memiliki 46 karyawan sehingga saya tak perlu mengantri untuk mengambil gaji. Saat berada di ruangan personalia inilah, saya ditanya kembali apakah memiliki rekening BNI karena karyawan gajian melalui transfer Bank Bni, wah dengan senang hati saya menjawab ada, dan saya serahkan nomor rekening nya kepada personalia.
Tahun 2008 Keuangan terbilang cukup ketika suami saya juga mendapat pekerjaan disebuah Perusahaan Bakery. Dengan jabatan yang terbilang bagus berpengaruh dengan gaji yang lumayan bagus juga, sehingga gaji saya setiap bulan hanya beberapa persen saja yang saya gunakan, selebihnya dengan gaji dari suami sudah bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Bekerja di perusahaan Bakery mungkin membuat suami jadi doyan makan, apalagi tugas nya mencicipi hasil produksi apakah ada yang kurang dari segi rasa maupun teksture. Belum sampai dua tahun bekerja, berat badan suami naik drastis, Saya sering mengingatkan untuk mengontrol makanan, namun yang namanya musibah juga tidak bisa ditolak,
Suatu hari suami mengeluh pusing, pandangan nya kabur, dan sering merasa kehausan, saya sering mengajaknya ke dokter, namun Beliau sering menolak, dengan alasan paling kecapean, berminggu minggu pandangannya semakin kabur, dan akhirnya dia tak sadarkan diri, Tak ada pilihan lain selain membawanya kerumah sakit, dan alangkah terkejutnya saya dengan hasil pemeriksaan. Ternyata suami saya terkena Diabetes / Kencing manis akibat kegemukan.
10 Hari dirawat dirumah sakit, suami di ijinkan pulang dan melanjutkan rawat jalan untuk menormalkan kadar gulanya, Saat itu biaya yang dikeluarkan selama dirumah sakit cukup besar, sedangkan yang ditanggung perusahan hanyalah 70 persen saja. Bersyukur saya masih memiliki tabungan di BNI, jadi saya tidak perlu meminjam kesana kemari,
Cobaan tak berhenti di saat suami sakit, beberapa hari berada dirumah, suami mendapatkan surat pemutusan kotrak kerja dari Perusahaanya , yang berarti kontrak kerja suami yang mestinya disambung untuk tahun ke 2, kali ini diputus. Perusahaan nya menginginkan suami saya untuk beristirahat selama 3 bulan dirumah, baru boleh kembali bekerja , Dengan jabatan yang berbeda. Namun suami saya kecewa, dan memutuskan untuk mencari pekerjaan ditempat lain saja jika ia sudah sembuh.
Allah memberi cobaan tidak akan sampai diluar kemapuan umatnya, itulah yang selalu saya yakini, Suami saya sembuh, berkat rajin olahraga dan menjaga pola makanannya, Berat badannya pun berangsur turun, dan ia sudah bisa bekerja seperti biasa, Namun kali ini ia lebih memilih membuka usaha kecil kecilan, Alhamdulillah tetap kami syukuri berapapun hasil yang ia peroleh, Setidaknya keluarga kami tetap cukup untuk memenuhi kebutuhan makan dan sekolah anak.
Tahun 2008 Keuangan terbilang cukup ketika suami saya juga mendapat pekerjaan disebuah Perusahaan Bakery. Dengan jabatan yang terbilang bagus berpengaruh dengan gaji yang lumayan bagus juga, sehingga gaji saya setiap bulan hanya beberapa persen saja yang saya gunakan, selebihnya dengan gaji dari suami sudah bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Bekerja di perusahaan Bakery mungkin membuat suami jadi doyan makan, apalagi tugas nya mencicipi hasil produksi apakah ada yang kurang dari segi rasa maupun teksture. Belum sampai dua tahun bekerja, berat badan suami naik drastis, Saya sering mengingatkan untuk mengontrol makanan, namun yang namanya musibah juga tidak bisa ditolak,
Suatu hari suami mengeluh pusing, pandangan nya kabur, dan sering merasa kehausan, saya sering mengajaknya ke dokter, namun Beliau sering menolak, dengan alasan paling kecapean, berminggu minggu pandangannya semakin kabur, dan akhirnya dia tak sadarkan diri, Tak ada pilihan lain selain membawanya kerumah sakit, dan alangkah terkejutnya saya dengan hasil pemeriksaan. Ternyata suami saya terkena Diabetes / Kencing manis akibat kegemukan.
10 Hari dirawat dirumah sakit, suami di ijinkan pulang dan melanjutkan rawat jalan untuk menormalkan kadar gulanya, Saat itu biaya yang dikeluarkan selama dirumah sakit cukup besar, sedangkan yang ditanggung perusahan hanyalah 70 persen saja. Bersyukur saya masih memiliki tabungan di BNI, jadi saya tidak perlu meminjam kesana kemari,
Cobaan tak berhenti di saat suami sakit, beberapa hari berada dirumah, suami mendapatkan surat pemutusan kotrak kerja dari Perusahaanya , yang berarti kontrak kerja suami yang mestinya disambung untuk tahun ke 2, kali ini diputus. Perusahaan nya menginginkan suami saya untuk beristirahat selama 3 bulan dirumah, baru boleh kembali bekerja , Dengan jabatan yang berbeda. Namun suami saya kecewa, dan memutuskan untuk mencari pekerjaan ditempat lain saja jika ia sudah sembuh.
Allah memberi cobaan tidak akan sampai diluar kemapuan umatnya, itulah yang selalu saya yakini, Suami saya sembuh, berkat rajin olahraga dan menjaga pola makanannya, Berat badannya pun berangsur turun, dan ia sudah bisa bekerja seperti biasa, Namun kali ini ia lebih memilih membuka usaha kecil kecilan, Alhamdulillah tetap kami syukuri berapapun hasil yang ia peroleh, Setidaknya keluarga kami tetap cukup untuk memenuhi kebutuhan makan dan sekolah anak.
Hari hari berlalu tak terasa juga anak kami yang bernama Azriel sudah berusia 10 tahun, ekonomi keluarga terbilang pas pasan, uang hasil bekerja pasca suami sakit tetap tidak bisa terkumpul dengan baik, meski saya dan suami sudah berusaha menyisihkannya, Dan sisa waktu 2 tahun ini saya mulai memikirkan biaya sekolah anak menjelang masuk Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), saya mulai mencari tahu jenis tabungan apa yang bisa disiapkan untuk biaya sekolahnya nanti, Saya harus bertekad, harus memiliki tabungan lagi.
Saya pun membuka website BNI dan mulai browsing untuk mencari produk yang pas untuk masa depan biaya sekolah anak saya kelak. Dan saya tertarik dengan Tabungan Perencanaan Masa Depan ( tapenas ).
Adapun nilai lebih BNI Tapenas ini adalah :
Saya pun membuka website BNI dan mulai browsing untuk mencari produk yang pas untuk masa depan biaya sekolah anak saya kelak. Dan saya tertarik dengan Tabungan Perencanaan Masa Depan ( tapenas ).
Adapun nilai lebih BNI Tapenas ini adalah :
- Tujuan perencanaan untuk biaya pendidikan anak, membeli/merenovasi rumah, Liburan keluarga, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, menabung dan perencanaan lainnya.
- Tersedia dalam pilihan mata uang IDR atau USD
- Setoran bulanan sesuai rencana kebutuhan di masa depan yang akan di potong secara otomatis dari rekening BNI Taplus, BNI Taplus Bisnis, BNI Giro IDR Perorangan atau BNI Dollar, BNI Giro USD Perorangan
- Setoran tambahan dapat disetorkan kapan saja
- Pilihan jangka waktu yang fleksibel 2 -18 Tahun
- Perlindungan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan/rawat inap ( bisa diclaim double )*
- Pelayanang di lebih dari 1.500 Kantor cabang BNI
- Dapat dilakukan penambahan jangka waktu dan setoran bulanan.
- Bebas menentukan setoran mulai dari Rp 100.000 - Rp 5.000.000
Dengan berbekal informasi yang cukup dari website BNI, saya pun datang ke BNI dengan membawa persayaratan KTP dan fotocopi akta lahir anak, dikarenakan Tapenas ini akan saya gunakan untuk kebutuhan sekolah, Alhamdulillah proses pembukaan rekening Tapenas selesai dengan cepat, dan pilihan saya menabung saat itu sebesar Rp 500.000 akan di debet tiap tanggal 5 selama 2 tahun.
Tahun 2013, saat saya pulang ke pontianak, saya mendatangi bank BNI untuk menanyakan proses pengambilan tabungan Tapenas saya, Dengan membawa dan menunjukkan buku tapenas, buku Taplus dan KTP kepada customer service nya ,Saya pun mendapatkan penjelasan bahwa tabungan ini akan ditransfer langsung ke rekening Taplus saya pada akhir masa perjanjian.
Dua hari berikutnya, saya menerima sms dari 3346, bahwa ada dana masuk kerekening saya sekitar Rp 12 jutaan, Senyum saya pun seketika itu menjadi sumringah. Setidaknya biaya untuk pendaftaran anak saya sudah tersedia. Alhamdulilah benar benar hasil Tapenas ini sangat membantu, Semua kebutuhan sekolah tercukupi. Bukan hanya kebutuhan anak bersekolah yang bisa saya penuhi dengan Dana Tapenas ini, tetapi saya juga bisa membelikan sedikit perabotan rumah tangga untuk rumah orang tua saya di kampung.
Dua hari berikutnya, saya menerima sms dari 3346, bahwa ada dana masuk kerekening saya sekitar Rp 12 jutaan, Senyum saya pun seketika itu menjadi sumringah. Setidaknya biaya untuk pendaftaran anak saya sudah tersedia. Alhamdulilah benar benar hasil Tapenas ini sangat membantu, Semua kebutuhan sekolah tercukupi. Bukan hanya kebutuhan anak bersekolah yang bisa saya penuhi dengan Dana Tapenas ini, tetapi saya juga bisa membelikan sedikit perabotan rumah tangga untuk rumah orang tua saya di kampung.
Manfaat Membuka Tapenas ini, saya ceritakan kepada beberapa rekan kerja saya dikantor, bahwa dengan menabung seperti ini, kita sebagai orang tua akan terbantu pada saat anak mulai memasuki sekolah yang baru, dimana biaya yang dibutuhkan lebih besar, dan kalau hanya berharap dari uang gaji, rasanya sulit untuk terkumpul, karena kita sering lupa untuk mengontrol pengeluaran tak terduga, melihat uang di ATM masih ada, sering nya kita tarik untuk hal hal yang kurang penting, nah dengan membuka tabungan Tapenas , kita di ajarkan menabung rutin, karena pada tanggal 5 tiap bulannya , saldo kita akan dipotong otomatis. Dan alhamdulillah beberapa teman yang mengikuti saran saya, mengalami kebahagiaan yang serupa dengan saya, dimana saat anak masuk sekolah, dananya sudah tersedia.
Tapenas yang membantu mewujudkan impian masa depan |
Saat ini sudah 11 tahun saya menjadi nasabah BNI, dari pertama memilih BNI saya yakin, bahwa segala kebutuhan yang saya ingin kan, bisa saya dapatkan dari fasilitas yang BNI sediakan. Saya sekeluarga mempercayakan transaksi keuangan kami bersama BNI. Bagaimana dengan Anda ??
Komentar
Posting Komentar
Semoga Tulisan yang di baca bermanfaat bagi semua Terimakasih :)