Jika kita berlibur Ke Sumatera Utara, Tujuan kita pastinya melihat keindahan Danau Toba yang sudah di akui oleh dunia keindahan disekelilingnya, Nah ditengah tengah Danau Toba ini ada sebuah pulau yang menarik perhatian untuk kami kunjungi, dan nama pulau tersebut adalah Samosir.
Untuk menuju ke Pulau Samosir, tentunya kita harus menaiki fery dari parapat, dan karena liburan kali ini kami menginap di Hotel Caroline Tuk Tuk, maka kami menaiki fery dari pelabuhan Tigaraja. Biaya per orang menaiki fery ini Rp 15.000 dan langsung sampai di depan pelantaran Lobby Hotel. Setelah proses check in selesai dan barang barang sudah disimpan, aku dan ke 3 temanku kembali menuju receptionist hotel untuk menanyakan sistem penyewaan motor, karena siang ini kami ingin mengelilingi Pulau Samosir.
Di hotel Caroline menyediakan penyewaan sepeda dan motor, Dan pilihan kami menyewa motor selama 4 jam Rp 80.000 sudah termasuk bensin full. Oke ngetrip dimulai. Pulau Samosir tidak besar, jalanan sungguh lenggang saat itu, Sehingga kami sangat menikmati pemandangan disini, belom juga jauh mengendarai motor, kami sudah menemukan pemandangan yang indah banget, sebuah bukit yang berjejer rapi di tepi jalan dan persawahan yang terbentang, iiiiii bahagia kakak dek melihat yang beginian.
Kami melanjutkan perjalanan menuju Huta Siallagan/ Kampung Siallagan yang berlokasi di Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo. Menurut sejarahya Huta Siallagan ini dibangun pada masa Raja Laga Siallagan dan turun temurun garis keturunan ini mendiami kampung ini, bahkan makam keturunan Raja Siallagan pun bisa ditemukan di desa ini.
Memasuki kawasan Desa ini, kami pun bisa melihat deretan rumah bolon yang berbaris rapi,serta deretan batu berbentuk kursi yang disusun secara melingkar, dan tempat ini dikenal dengan Batu Persidangan yang berfungsi sebagai tempat rapat. Selain itu ada juga batu persidangan yang memanjang, ini lebih berfungsi untuk eksekusi terdakwa, alias untuk membaringkan sang terdakwa dan kemudian memenggal kepalanya. Kraaakk!!!!
Lokasi Pemasungan dibawah rumah |
Alat yang digunakan untuk meng eksekusi yang bersalah |
Kursi Persidangan. |
Siap Memenggal Kepala. |
Sebenarnya belum puas menikmati keindahan disini, namu kami harus melanjutkan tempat wisata lainnya, Nah tibalah kami di Tomok untuk melihat pertunjukkan Patung Sigale gale, cukup membayar Rp 5.000 sekali pertunjukan. Namun disini kami tidak mendapat sejarah patung si gale gale, hanya menonton tarian saja.
Nah setelah melihat pertunjukan sigale gale, Kami melanjutkan perjalanan ke Museum Tomok. Disini kami juga mendengar cerita sejarah tentang raja Sidabutar, Museum ini tidak besar, hanya berbentuk 1 bangunan kecil saja, Namun museum ini memiliki pakaian adat sumatera yang bisa kita sewa seharga Rp 10.000 saja, Asik kan ?
Sebelum pulang ke Hotel, kami pun berbelanja cindramata yang banyak dijual di kawasan tomok, harganya pun tak begitu mahal, ada baju, celana, gantungan kunci, kerajinan tangan pokoknya banyak deh, Beli ya kalo kalian kesini, hitung2 memberi masukan pada masyarakat setempat :) Dan untuk yang muslim, juga jangan khawatir karena disepanjang jalan daerah Tomok banyak juga rumah makan halal dengan harga terjangkau, jadi gak perlu risau soal perut. Hari menjelang Maghrib, dan kami pun kembali ke penginapan dengan membawa kenangan dan cerita menyenangkan selama berkunjung di Pulau Samosir.
Komentar
Posting Komentar
Semoga Tulisan yang di baca bermanfaat bagi semua Terimakasih :)