Kaca spion merupakan salah satu jenis aksesoris dari sepeda motor yang memiliki fungsi untuk keselamatan. Melakukan modifikasi terhadap spion tidak akan menambah performa kendaraan sebagaimana modifikasi terhadap stiker motor atau warna cat motor. Pada sepeda motor khusus balapan, fungsi kaca spion justru dihilangkan sebagaimana lampu depan dan lampu sein. Akan tetapi, aksesoris tersebut wajib ada pada sepeda motor yang digunakan sehari hari untuk menjaga keselamatan pengendara pada saat berkendara di jalan raya.
Kaca spion merupakan fitur bawaan yang pasti ada pada setiap motor. Hanya saja, terkadang sebagian pengendara tidak menggunakannya dengan baik. Ada beberapa kesalahan dan kebiasaan keliru yang masih dilakukan pengendara motor terhadap cara mereka menggunakan spion motor Berikut ini diantaranya:
Tidak memakai kaca spion
Dahulu, sebelum digalakkannya kampanye safety riding, banyak sepeda motor yang tidak melengkapi kendaraannya dengan spion motor. Kelihatan cupu, culun atau tidak keren adalah diantara alasan mereka tidak mau memasang kaca spion tersebut. Bahkan ada yang dengan sengaja melepas spion meskipun pada asalnya sudah terpasang secara lengkap di sepeda motor. Tidak melengkapi motor dengan spion memang bisa membuat pengendara terjaring razia atau terkena tilang. Akan tetapi, pada masa itu, sebagian oknum penegak hukum masih dapat “diajak damai”. Sehingga kebiasaan keliru ini sulit untuk dihilangkan.
Spion cuma satu
Menggunakan satu spion pada salah satu sisi motor adalah kebiasaan sebagian pengendara motor sejak dahulu untuk menghindari razia. Pengendara motor yang memasang satu sisi spion motor masih memiliki kemungkinan untuk lolos dari tilang. Meskipun kebiasaan ini juga keliru dan pada aktivitas razia yang dimonitor oleh petinggi penegak hukum biasanya tidak akan meloloskan pengendara seperti ini. Pemasangan spion hanya pada satu sisi juga relatif menjadikannya tidak efektif ketika digunakan, dan tentunya juga tetap berbahaya bagi pengendara.
Spion kecil
Salah satu jenis spion modifikasi yang pernah ada adalah spion kecil. Spion kecil ini bentuknya bervariasi dan relatif bisa menjadikan motor tampak lebih keren. Spion kecil juga sempat diloloskan oleh aparat penegak hukum pada saat terjadi razia di jalan. Hanya saja, spion motor satu ini memiliki sebuah kelemahan. Kaca spion kecil relatif tidak bisa digunakan oleh pengendara karena posisinya yang umumnya rendah. Posisi rendah ini membuat pengendara tidak bisa melihat kondisi jalan di sebelah kanan dan kiri belakang. Posisi kaca spion kecil hanya bisa mengarah ke bagian samping kanan dan kiri pengendara dengan pandangan yang terbatas. Sehingga, saat ini penggunaan kaca spion kecil termasuk yang dilarang dan bisa menyebabkan penggunanya dikenakan tilang.
Spion ditekuk
Ini adalah di antara kebiasaan keliru yang banyak dilakukan oleh pemilik motorsport. Entah apa alasannya, namun banyak pemilik motorsport yang menekuk spion kendaraannya ke dalam pada saat berkendara di jalan raya. Mungkin tidak akan menjadi masalah jika hal ini dilakukan pada saat kendaraan sedang berhenti atau di parkir. Namun tidak ada yang tahu pastinya kenapa mereka melakukan hal tersebut ketika berkendara. Yang pasti, dengan menekuk spion motor ke dalam akan menjadikan spion tersebut otomatis tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Ada kalanya perbuatan seperti ini juga dibiarkan oleh aparat penegak hukum tanpa tindakan. Sehingga kebiasaan ini masih banyak dilakukan sampai dengan saat ini.
Tidak melihat spion
Ini adalah kesalahan pemula yang terkadang masih dilakukan oleh pemilik motor. Terutama banyak dilakukan oleh pemilik sepeda motor baru atau pengguna motor di daerah pedesaan. Memiliki sepeda motor dengan kaca spion lengkap namun tidak digunakan saat berkendara adalah hal yang membingungkan sekaligus bisa membahayakan. Contohnya, pada kasus di jalan raya antar kota. Seringkali sebuah mobil melaju dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada motor. Sebuah mobil yang menjumpai motor di depannya terkadang akan membunyikan klakson untuk memberitahu bahwa mobil tersebut hendak mendahuluinya.
Yang membingungkan adalah, terkadang setelah mendengar klakson tersebut, pengendara motor tidak langsung memposisikan kendaraan agak menepi. Sebagian pengendara motor justru menoleh kebelakang tanpa melihat spion dan kembali melanjutkan berkendara. Ini adalah sebuah kebiasaan yang tidak pantas untuk ditiru. Kebiasaan keliru dan kesalahan pengendara motor dalam menggunakan spion sudah sepatutnya dihindari.
Apalagi sekarang, kaca spion sudah memiliki variasi bentuk yang semakin beragam. Tentunya semua spion itu telah didesain sedemikian rupa sehingga tetap memenuhi standard berkendara dan tidak melanggar undang-undang lalu lintas. Spion tersebut bisa kita dapatkan dengan mudah hari ini, salah satunya dari Bukalapak. Di Bukalapak, kita bisa mendapatkan berbagai variasi dari kaca spion motor dengan berbagai model secara lengkap dan mudah. Dapatkan spion standar dan variasi terbaik untuk motor secara terjangkau dengan membeli di Bukalapak.
Aduh ak termasuk yg salah karena kaca spion ku kecil... Hehehe
BalasHapusWah di Medan, aku cuma pakai satu spion. Padahal salah ya... Tapi memang rata-rata warga sini, pakai satu spion sih...
BalasHapusNah kalau di Batam, aku pakai dua spion. Justru lebih suka dua spion karena memang aman. Makanya sempat sedih waktu spion kiri dicuri.
Wah bener banget nih tipsnya. Spion sih buat keselamatan sih harusnya bukan buat gaya2an. Jadi ya harus spion yang standar biar manfaatnya dapat ya kan.
BalasHapusKalau dulu kami suka olok-olokan sama teman yang spionnya rusak, "itu spion sampai berdo'a minta diganti katanya. Wkwkk. Padahal mungkin sengaja ya biar mereka merasa gaul.
BalasHapusWah bener sekali tuh sist, salah banget ya kalau spion ditekuk apalagi di lepas.
BalasHapusNgomong-ngomong soal spion, mas Anang dulu sering banget kena tilang gara-gara spion. Hahaha.. Salah sendiri, motor buat balapan dipake di jalan raya
BalasHapusWaktu muda dulu (cieer.. Pernah muda), kalo naik motor, spion cuma dipasang 1. Itu pun yang kecil. Soalnya kalo pasang 2 spion suka diledekin "aamiin.." Hahaha..
BalasHapussaya suka gemes deh liat yang ga punya spion
BalasHapusudah jelas pasti nanti kena tilang
trus klu pun ada kecil banget
padahal dengan spion lebar itu lebih mudah mantau kendaraan di belakang
asal jangan sein kiri tapi ke kanan aja :p
BalasHapuskadang, suka kesel, kalau sen nya tidak sesuai dengan apa yang dinyalakan
BalasHapusseperti komentar mas deddy huang, ketika sen ke kiri, akan tetapi pengendara berbelok ke kanan
Saya termasuk yang spionnya copot hahahaha ;D
BalasHapuswahh bener nihh di medan banyak yg suka lepas spion dan setiap ada kendaraan besar dibelakang malah noleh bukan liat spion padahal spionnya ada jadi ketahuan kalo pasang spion cuma buat hindari tilang karena mau jalan jarak jauh padahal menurut lebih enk pake spion,ga pake spion ga membuatmu terlihat keren teman justru dengan adanya spion bisa membuktikan kalau kita bersikap professional dalam berkendara👍
BalasHapus