LOMBOK... Begitu tergila gilanya aku dengan kota yang ada di Nusa Tenggara Barat ini. Tahun 2016 aku sempat merencanakan perjalanan dari Johor Bahru - Lombok, namun tiba tiba pesawat kesayangan sejuta umat yang berwarna merah bernama AIR ASIA itu membatalkan rute tersebut, akhirnya mimpi itu pun tertunda dengan rasa kesal yang luar biasa. Bukan soal dana yang penuh dikembalikan oleh maskapai, namun karena itenary yang udah aku bayang bayangkan didepan mata ikut pupus bersama datangnya email pemberitahuan bahwa untuk rute JB-Lombok ditutup.
Setiap Air Asia memberikan promo, aku pun mencoba dan mencoba terus mencari tujuan lombok yang harganya sesuai dengan kemampuanku. Juni 2019 akhirnya kudapatkan juga Kuala Lumpur- Lombok dengan harga Rp 399.000, murah meriah dan tanpa fikir panjang aku pun mencari tanggal yang cocok, ketika ketemu, klik langsung mengambil tiketnya. Begitu bahagianya aku mendapatkan tiket tersebut tanpa kendala sedikitpun, meski perjalanannya di bulan Maret 2020. Sembilan bulan genks aku harus menunggu, mungkin ditambah 10 hari lagi aku bakalan melahirkan kali yaa..wkwkwk ngelantur.
Oke, 9 maret 2020 tiba, ternyata perjalananku sedikit menegangkan karena dunia sedang dilanda virus corona. Aku yang berasal dari Batam harus pergi ke negara tetangga Malaysia terlebih dahulu, karena pesawatku dari Kuala Lumpur.
Menuju ke Senai Airport JB |
Perjalanan panjangpun aku mulai dari rumah jam 8 pagi, menuju pelabuhan Harbourbay Batam yang jarak tempuhnya sekitar 45 menit. kemudian dari Harbour Bay naik kapal ferry menuju Stulang Laut Johor Bahru. Disini aku membeli tiket one way seharga 195rb di travel Pagi Sore nagoya. Sebelum masuk ke ruang imigrasi suhu tubuh di cek, alhamdulillah normal 36.5 dan akupun mengantri manis untuk pemeriksaan pasport. Suasana tak begitu ramai, akhirnya proses diimigrasi hanya 10 menit saja, dan kemudian aku duduk diruang tunggu keberangkatan.
Ruang tunggu keberangkatan di Harbourbay bagus, bersih dan besar dan inilah pertama kali aku lewat pelabuhan ini, pokoknya nyamanlah suasananya. Sekitar 20 menit menunggu akhirnya aku dan penumpang lainnya dipersilahkan masuk kekapal, deg degan ini tak bisa aku hilangkan melihat saat itu penumpang kapal mungkin hanya berisi 15 orang dari yang biasanya ratusan. Aah begitu sepinya, apa virus ini sudah membuat orang takut? aku coba berfikir positif saja, insyaallah semua akan berjalan baik baik saja.
Batam-Stulang Laut Johor Bahru ditempuh selama 2 jam, ( keberangkatan aku jam 9.30-11.30) jauh lebih lama dibanding Batam-Singapura yang hanya 45 menit. Dan selama perjalanan aku memilih makan, makan dan makan saja agar tubuhku tetap terisi dan fisikku kuat, hingga akhirnya kapal pun berlabuh di Stulang laut.
Aku mengikuti orang orang yang keluar lebih dahulu, hingga dipemeriksaan imigrasi, ketakutan ku muncul lagi apa bisa lewat atau gak ya ? mengingat malaysia sudah menetapkan status darurat juga saat itu. Lagi lagi alhamdulillah lewat juga pemeriksaan yang kutakutkan. Akupun keluar dari gedung dengan perasaan bingung apakah mau naik grab atau naik Bus menuju terminal JB Central.
Awalnya aku memesan grab dari applikasi, namun saat melakukan scan wajah, ternyata tak berhasil , mungkin wajahku jelek kali ya...hehehe ya udahlah aku batalkan niat naik grab. Jadi aku bertanya pada orang yang sedang menunggu grab juga, dimana letak halte Bus menuju JB Central, dan dengan baiknya dia menunjukkan padaku, ya ampun ternyata jaraknya dekat banget, 3 menit jalan sampai deh.
Akupun berjalan keluar sesuai arahan dari si babang baik hati tadi,namun sampai di halte aku bertanya lagi pada orang yang ada disana, kalo mau naik Bus ke JB Central naik bus nomor berapa, Bapak paruh baya itupun memberitahu bahwa aku naik saja Bus No 123 dengan biaya RM 1.3. Alhamdulillah tak lama aku duduk dihalte Bus tersebut datang, dan Bapak baik hati itu menyuruh ku segera naik dan bayar pakai uang pas katanya. Terimakasih ya pak :)
Perjalanan Stulanglaut menuju terminal Bus JB Central hanya membutuhkan waktu 10 menit saja jika suasana jalan lenggang. Dan setelah sampai di JB Central akupun mulai mencari cari Bus yang menuju ke bandara Senai, sampai diujung terminal aku tak menemukan Bus menuju Senai, akhirnya aku bertanya pada petugas disana, dan akhirnya Beliau menyuruhku masuk ke dalam Plaza untuk membeli tiketnya dulu. Ternyata loket penjualan tiket Bus JB Central menuju Bandara Senai berada di depan pintu masuk plaza, jadi pasti mudah banget menemukannya, harga tiket busnya Rm 8.00.
Setelah mendapatkan tiket dan jam keberangkatan Bus aku pun memilih makan siang dulu, nah di JB Central banyak banget jajanan jadi disini bisa belanja untuk bekal karena harganya pun biasa saja. Seperti makan siangku dengan lauk ayam dan sayur hanya Rm 8.00. Makan siang selesai akupun menuju tempat menunggu Bus, nah disini aku agak bingung sebab Bus menuju ke bandara tak mesti berhenti di tempat antrian. Lagi lagi aku bertanya pada petugas disana, dan aku disuruh duduk saja menunggu nanti akan diberitahu.
Sesuai dengan jadwal di tiket, jam 2 akhirnya penumpang yang menuju ke bandara dipersilahkan naik ke Bus yang parkir ditepi jalan raya, penumpang kali ini pun tidak begitu ramai, dan Bus akhirnya berangkat juga. Perjalanan dari JB Central menuju bandara senai ditempuh selama 45 menit.
Bus berhenti dan parkir di pintu keluar sebelah kiri paling ujung ya,jadi kita harus jalan sekitar 500 meter lah. Bandara Senai cukup besar dan nyaman pula. Tersedia musholla yang bersih. Karena keberangkatan pesawat ku jam 6.30 malam, akhirnya aku memilih beristirahat dimusholla saja, sebab sekarang masih jam 3 sore.
Oh iya aku melakukan checkin online melalui mesin mesin yang ada di depan pintu masuk bandara senai, karena kuliat banyak orang juga melakukan hal yang sama. Petunjuk untuk menuju ruang keberangkatan pun begitu jelas, jadi aku ikuti saja arahnya, hingga aku sampai diruang tunggu tak ada masalah yang aku hadapi.
Keberangkatan pun tiba, kali ini penumpang cukup ramai yang menuju ke Kuala Lumpur, namun tetap siaga saja pake masker, dan cuci tangan dengan hand sanitizer itulah yang aku lakukan. Oh iya aku membeli tiket pesawat Senai - KL seharga 172rb dengan perjalana 30 menit saja, aku membelinya 3 hari sebelum keberangkatan. Jika menggunakan bus dari terminal Larkin waktunya 4-5 jam dengan harga tiket bus 187rb. Artinya saat itu pilihan menggunakan pesawat adalah lebih tepat.
Perjalan menggunakan pesawat pun berjalan dengan lancar, jam 7.15malam pesawat pun landing dengan sempurna di KLIA 2 Kuala Lumpur, alhamdulillah ya Allah, sampai di KL semua berjalan dengan lancar, meski aku harus menunggu esok pagi baru melanjutkan perjalanan menuju Lombok.
Saat bermalam di bandara KLIA 2 aku memilih istirahat di musholla, ternyata banyak juga yg memilih tidur disini. Terimakasih teman dari PKU yang menunjukkan arah musholla utkku.
"Baca juga Cara ke Terminal Bus Larkin dari Harbourfront Singapura "
Pagi menyapa, setelah sarapan di salah satu tenant yang ada di sekitaran bandara, aku memilih check-in dan langsung menuju ruang ke berangkatkan karena fligth ku jam 9.15. Jalan masuk menuju ruang ke berangkatkan ini jauh ya Gaes, mungkin sekitar 2 km. Jadi sebisanya 2.5 jam sebelum keberangkatan kamu udah check in deh, cari aman saja, dan pemeriksaan di KL cukup ketat ya, botol minuman pun tak boleh dibawa dalam keadaan berisi walau sedikit.
Penerbangan KL - Lombok ditempuh selama dua jam, makanya saat membeli tiket aku memesan nasi lemak juga, Sehingga aku bisa makan di pesawat dan menjaga perutku tetap terisi.
Jam 11.30 pesawat landing di Bandara Internasional Lombok dan kedatangan ku disambut dengan cuaca yang sangat cerah😊
Total pengeluaran dari Batam -JB-KL-Lombok
Tiket Batam -Stulang 195.000
Bus 123 Stulang - JB Central Rm 1.3 x 3400 =4.420
Makan siang di JB Rm 8.00 x 3400 = 27.200
Beli tiket Bus JB - Senai Rm 8.00 x 3400 =27.200
Beli tiket Senai - KL = 172 .000
Makan malam diKL =Rm 18.00 x 3400= 61.200
Sarapan pagi di KL = Rm 21 x 3400=71.400
Tiket KL - Lombok = 399rb
Total =957.420
Masih lebih murah daripada beli tiket sebelum covid tiba Batam - Lombok 1.8 juta😊
Suasana pelabuhan harbour bay Batam |
Ruang tunggu keberangkatan di Harbourbay bagus, bersih dan besar dan inilah pertama kali aku lewat pelabuhan ini, pokoknya nyamanlah suasananya. Sekitar 20 menit menunggu akhirnya aku dan penumpang lainnya dipersilahkan masuk kekapal, deg degan ini tak bisa aku hilangkan melihat saat itu penumpang kapal mungkin hanya berisi 15 orang dari yang biasanya ratusan. Aah begitu sepinya, apa virus ini sudah membuat orang takut? aku coba berfikir positif saja, insyaallah semua akan berjalan baik baik saja.
Batam-Stulang Laut Johor Bahru ditempuh selama 2 jam, ( keberangkatan aku jam 9.30-11.30) jauh lebih lama dibanding Batam-Singapura yang hanya 45 menit. Dan selama perjalanan aku memilih makan, makan dan makan saja agar tubuhku tetap terisi dan fisikku kuat, hingga akhirnya kapal pun berlabuh di Stulang laut.
Pelabuhan Stulang laut Johor Bahru |
Aku mengikuti orang orang yang keluar lebih dahulu, hingga dipemeriksaan imigrasi, ketakutan ku muncul lagi apa bisa lewat atau gak ya ? mengingat malaysia sudah menetapkan status darurat juga saat itu. Lagi lagi alhamdulillah lewat juga pemeriksaan yang kutakutkan. Akupun keluar dari gedung dengan perasaan bingung apakah mau naik grab atau naik Bus menuju terminal JB Central.
Awalnya aku memesan grab dari applikasi, namun saat melakukan scan wajah, ternyata tak berhasil , mungkin wajahku jelek kali ya...hehehe ya udahlah aku batalkan niat naik grab. Jadi aku bertanya pada orang yang sedang menunggu grab juga, dimana letak halte Bus menuju JB Central, dan dengan baiknya dia menunjukkan padaku, ya ampun ternyata jaraknya dekat banget, 3 menit jalan sampai deh.
Akupun berjalan keluar sesuai arahan dari si babang baik hati tadi,namun sampai di halte aku bertanya lagi pada orang yang ada disana, kalo mau naik Bus ke JB Central naik bus nomor berapa, Bapak paruh baya itupun memberitahu bahwa aku naik saja Bus No 123 dengan biaya RM 1.3. Alhamdulillah tak lama aku duduk dihalte Bus tersebut datang, dan Bapak baik hati itu menyuruh ku segera naik dan bayar pakai uang pas katanya. Terimakasih ya pak :)
Halte Bus didepan pelabuhan Stulang |
Perjalanan Stulanglaut menuju terminal Bus JB Central hanya membutuhkan waktu 10 menit saja jika suasana jalan lenggang. Dan setelah sampai di JB Central akupun mulai mencari cari Bus yang menuju ke bandara Senai, sampai diujung terminal aku tak menemukan Bus menuju Senai, akhirnya aku bertanya pada petugas disana, dan akhirnya Beliau menyuruhku masuk ke dalam Plaza untuk membeli tiketnya dulu. Ternyata loket penjualan tiket Bus JB Central menuju Bandara Senai berada di depan pintu masuk plaza, jadi pasti mudah banget menemukannya, harga tiket busnya Rm 8.00.
Terminal Bus JB Central |
Loket pembelian tiket bus JB central - Senai |
Makan siang di JB Central |
Setelah mendapatkan tiket dan jam keberangkatan Bus aku pun memilih makan siang dulu, nah di JB Central banyak banget jajanan jadi disini bisa belanja untuk bekal karena harganya pun biasa saja. Seperti makan siangku dengan lauk ayam dan sayur hanya Rm 8.00. Makan siang selesai akupun menuju tempat menunggu Bus, nah disini aku agak bingung sebab Bus menuju ke bandara tak mesti berhenti di tempat antrian. Lagi lagi aku bertanya pada petugas disana, dan aku disuruh duduk saja menunggu nanti akan diberitahu.
Sesuai dengan jadwal di tiket, jam 2 akhirnya penumpang yang menuju ke bandara dipersilahkan naik ke Bus yang parkir ditepi jalan raya, penumpang kali ini pun tidak begitu ramai, dan Bus akhirnya berangkat juga. Perjalanan dari JB Central menuju bandara senai ditempuh selama 45 menit.
Bus ke Bandara Senai |
Pemberhentian Bus di Senai Airport |
Bus berhenti dan parkir di pintu keluar sebelah kiri paling ujung ya,jadi kita harus jalan sekitar 500 meter lah. Bandara Senai cukup besar dan nyaman pula. Tersedia musholla yang bersih. Karena keberangkatan pesawat ku jam 6.30 malam, akhirnya aku memilih beristirahat dimusholla saja, sebab sekarang masih jam 3 sore.
Tempat wudhu di musholla senai |
Oh iya aku melakukan checkin online melalui mesin mesin yang ada di depan pintu masuk bandara senai, karena kuliat banyak orang juga melakukan hal yang sama. Petunjuk untuk menuju ruang keberangkatan pun begitu jelas, jadi aku ikuti saja arahnya, hingga aku sampai diruang tunggu tak ada masalah yang aku hadapi.
Keberangkatan pun tiba, kali ini penumpang cukup ramai yang menuju ke Kuala Lumpur, namun tetap siaga saja pake masker, dan cuci tangan dengan hand sanitizer itulah yang aku lakukan. Oh iya aku membeli tiket pesawat Senai - KL seharga 172rb dengan perjalana 30 menit saja, aku membelinya 3 hari sebelum keberangkatan. Jika menggunakan bus dari terminal Larkin waktunya 4-5 jam dengan harga tiket bus 187rb. Artinya saat itu pilihan menggunakan pesawat adalah lebih tepat.
KLIA2 di Kuala lumpur |
Saat bermalam di bandara KLIA 2 aku memilih istirahat di musholla, ternyata banyak juga yg memilih tidur disini. Terimakasih teman dari PKU yang menunjukkan arah musholla utkku.
Musholla di KLIA2 |
"Baca juga Cara ke Terminal Bus Larkin dari Harbourfront Singapura "
Pagi menyapa, setelah sarapan di salah satu tenant yang ada di sekitaran bandara, aku memilih check-in dan langsung menuju ruang ke berangkatkan karena fligth ku jam 9.15. Jalan masuk menuju ruang ke berangkatkan ini jauh ya Gaes, mungkin sekitar 2 km. Jadi sebisanya 2.5 jam sebelum keberangkatan kamu udah check in deh, cari aman saja, dan pemeriksaan di KL cukup ketat ya, botol minuman pun tak boleh dibawa dalam keadaan berisi walau sedikit.
Suasana Bandara KLIA2 |
Penerbangan KL - Lombok ditempuh selama dua jam, makanya saat membeli tiket aku memesan nasi lemak juga, Sehingga aku bisa makan di pesawat dan menjaga perutku tetap terisi.
Nasi lemak dari Air Asia |
Jam 11.30 pesawat landing di Bandara Internasional Lombok dan kedatangan ku disambut dengan cuaca yang sangat cerah😊
Bandara International Lombok |
Total pengeluaran dari Batam -JB-KL-Lombok
Tiket Batam -Stulang 195.000
Bus 123 Stulang - JB Central Rm 1.3 x 3400 =4.420
Makan siang di JB Rm 8.00 x 3400 = 27.200
Beli tiket Bus JB - Senai Rm 8.00 x 3400 =27.200
Beli tiket Senai - KL = 172 .000
Makan malam diKL =Rm 18.00 x 3400= 61.200
Sarapan pagi di KL = Rm 21 x 3400=71.400
Tiket KL - Lombok = 399rb
Total =957.420
Masih lebih murah daripada beli tiket sebelum covid tiba Batam - Lombok 1.8 juta😊
Seruuuu, dah lama gk melalak,
BalasHapusDitunggu kelanjutan ceritanya kak hehe
asyiiiaaaap.... ntar aku tulis lagi tentang lombok yaaa...
HapusSya org Lombok jg. Pngen jalan2 tp masih kepending karena Corona 😂😂😂
BalasHapussepertinya tetap harus extra nahan keinginan ya kak....biarlah saat ini alam tenang dulu dengan keheningan suasananya :)
HapusMiris yaaa, biaya pesawat ke Batam, LBH murah tp hrs ke KL dulu hahahahaha... Temenku kmrn2 juga banyak yg begini. Mau ke Medan, tp dari JKT mahal. Jd hrs ke KL dulu.
BalasHapusAku trakhir jalan 7 Maret kmrn mba, transit di KL. Itu jg udh kuatir banget bakal bisa msk ato ga. Untungnya msh bisa. Tp di dlm pesawat sepiiiiiii. Sampe kita diminta pindah seat, supaya ttp balance kata pramugari
begitulah nasib kita, ketika dari luar negeri lebih murah dari pada langsung dari dalam negeri penerbangannya, akhirnya ngemper dulu dinegara orang baru bisa sampai dinegeri sendiri lagi..
HapusNanti jalan-jalan deh setelah virus corona enyah dari muka bumi ini. Wah seru juga deh tapi jaga kesehatan juga jaangan bergerombolan ya..
BalasHapusyes mbak...aku sangat jaga jarak sama siapapun selama disana
Hapusmasih bisa jalan-jalan ya ditengah pandemi ini, aku malah udah ngga bisa kemana-mana Kak, semoga pandemi segera usai ya Alloh....
BalasHapusawal maret peraturannya belum seketat akhir maret, jadi masih berani keluar walau penuh rasa was was
HapusWah perjalanan panjangnya akhirnya terbayarkan setelah sampai di Lombok ya.. .Ternyata cukup seru perjalanannya, harus muter dulu ke kuala lumpur untuk terbang ke lombok. Benar-benar perjalanan yang menyenangkan nih. .. .
BalasHapusSenang banget, setidaknya jadi tau keadaan dinegara orang.
HapusSeru juga ya mbak bepergian di saat virus corona melanda hampir sebagian belahan bumi. Tapi saya seneng bacanya. Berasa sedang ikut bepergian juga
BalasHapusikut deg degan ya mbak ? nah begitulah yang saya rasakan. namun ketika semua tetap bisa berjalan lancar, senangnya minta ampun :)
HapusLuar biasa pengalaman travelling-nya dan termasuk berani juga karena sedang masa virus korona, anggap saja challenge hehe.... Lengkap ulasannya sampai biaya perjalanannya pun ada & pastinya destinasinya tidak seramai biasa. Oh ya, saya followed blog ini ya. Thx
BalasHapusbener banget mas, tempat wisata tak ramai pengunjung, tapi ramai yang jualan :)
HapusUsai pandemi ini au jalan-jalan deh, jadi tipsnya ke KL dulu biar dapat tiket murah, yuhuiii dapat tips bagus juga ini
BalasHapusAku karena Air Asia gak masuk Batam aja kak, makanya harus kenegara tetangga dulu, andai dia bisa langsung dari batam itu jauh lebih menyenangkan :)
HapusWah perjalanan yg cukup panjang ya. Saya jadi seperti ikut dalam perjalanan. Detil sekali sampai merinci apa yg dilakukan dan biayanya.Dan ternyata ini masih lebih murah biayanya dibanding tiket batam lombok sebelum corona.
BalasHapusiya kak, demi Lombok jauh dan lama perjalanan yang harus ditempuh, demi murah nya tiket yang didapat rela sampai ngemper semalam di negeri tetangga :)
HapusWaah..sama mba, aku juga ke Lombok Maret kmrn, mungkin bersilang jalan dg mba..hehe.. Ditunggu cerita di Lomboknya ya..
BalasHapusAsyiiaaap kakak, ikuti terus ceritaku ya :)
HapusWow.. benar-benar perjalanan panjang ya, Mbak Sarah. sehari semalam lebih. Padahal Batam dan Lombok itu masih dalam wilayah Indonesia, tapi harus ke negara tetangga dulu hehehe.
BalasHapusTapi tetap seru ya, Mbak Sarah, dan pastinya dapat cerita dan pengalaman.
ntuhlah nasib Indonesia ketika harga tiketnya bikin menangis isi dompet kalo langsung, akhirnya melipir dulu kenegara tetangga demi dapat yang murah :)
HapusWah, masih sempat jalan-jalan ya..pasti jadi pengalaman yang tidak terlupa. Saya sampai sekarang belum ke mana-mana. Rasanya boring banget, tapi harus di jalani. Untuk banyak tulisan yang mengulas ttg traveling. Lumayan menghibur
BalasHapusMaju mundur juga saat itu kak, lanjut apa tidak..namun tetap yakin aja ikuti prosedur yang diterapkan, pakai masker dan jaga jarak
HapusAku pun tergila-gila Lombok karena film Sajadah Kabah dari mang haji oma irama, julukan pulau seribu masjid membuat penasaran dan juga keindahan pantai tanjung aan. Hingga akhirnya, lakukan touring lintas Jawa-Bali-Lombok :)ternyata ada yang lebih luar biasa Batam-Johor-Lombok sangat luar biasa sekali perjalanannya
BalasHapuswaaah iya ya, kayakna banyuwangi bali lombok juga seru tuh ya...apalagi bisa jalan darat bawa motor ya...tetap dapat serunya juga
HapusLucunya ini kak, kita mau wisata didalam negeri aja mesti keluar negeri dulu.
BalasHapusTapi keren lah perjuangannya, semoga saya juga bisa mengunjungi tempat yang menakjubkan lainnya
beginilah nasib wisata dalam negeri yang terlalu mahal biaya tiket nya..akhirnya melalak dulu kenegeri orang heheh
HapusSeru bgt yaa, aku blm pernah nih ke Lombok, pingin bgt bs kesana, semoga suatu saat bisa kesana jg nih seperti kakak
BalasHapusaamiin..aamiin semoga pandemik segera berlalu sehingga bisa leluasa menikmati keindah alam indonesia ya
HapusWuih, ini sih pengalaman berharga sekali, di kondisi seperti ini. Tambah hari sedikit saja, bisa batal perjalanan ya.
BalasHapusTerima kasih sudah berccerita, Mbak
Iya kak,.maju mundur juga itu pergi apa batal, namun tetap yakin saja jika sesuai prosedure perjalanan insyaallah aman :)
HapusCerita yang menarik ya Mbak Sarah, memang layak didokumentasikan begini ini nih, agar anak cucu kita baca, bahwa pernah dalam suatu masa, ibunya ke Malaysia dulu br ke Lombok, tfs Mbak ^^
BalasHapusIya mbak, berharga banget perjalanan kali ini sebab saat masa masa virus mulai masuk ke Indonesia
HapusPasti seru ya mbak perjalanannya. Semoga saja pandemi ini segera berakhir dan Ingin sekali mengunjungi lombok yang memiliki keindahan ini dan mencicipi kulinernya
BalasHapusaamiin, iya kang Lombok itu pantas dikunjungi sebab banyak masjid, alamnya indah dan kulinernya juga enak enak
HapusWah, startnya dari Batam ya Kak. Sewaktu pulang apa juga via Johor Kak? Oh ya, salam kenal dari Riau ya Kak :-)
BalasHapus