Sakit perut ketika haid mungkin biasa dialami oleh para wanita, begitu juga dengan aku, namun beberapa tahun belakangan ini, sejak aku pendarahan ketika travelling membuat keadaan perutku memang berbeda. ( aku travelling saat haid, kemudian membawa tas seberat 10kg dipunggung dan melakukan perjalanan panjang bisa jadi penyebab aku kelelahan kemudian darah haid yang biasanya keluar sedikit menjadi pendarahan besar selama 3 hari berturut2, dan membuatku kehilangan tenaga )
Setiap datang haid, perutku kram dan nyerinya bisa berhari hari ditambah dengan keluarnya darah begitu banyak, nyaris aku bisa menghabiskan pembalut 8-10 bungkus perhari.
Agustus 2021 ketika perutku sakit tak karuan hingga 3 hari, akhirnya Aku dirujuk kerumah sakit untuk pengecekan lebih lanjut mengenai perutku.
Awalnya Aku dirujuk ke dokter bedah, mengingat yang sakit diarea bawah perutku, mungkin dokter klinik mengira Aku usus buntu, namun ketika ditangani dokter bedah Aku diarahkan ke dokter kandungan, karena menurutnya sakit perutku bukan usus buntu mungkin ada hal lain yang dia tak bisa jelaskan.
Akhirnya aku ke dokter kandungan Gunawan yang saat itu bertugas di rumah sakit Graha Hermine Batam. Karena kondisiku sedang kesakitan, aku diberi kemudahan oleh rumah sakit, sehingga Aku didahulukan untuk masuk.
Setelah menjelaskan keluhan sakit perutku saat haid, Dokter Gunawan langsung melakukan USG pada perutku, hasilnya langsung terlihat jelas bahwa ada Miom dirahimku, dan Miom itu sedang berkembang membesar sekitar 5.4cm x 5.9cm.
Dr. Gun : Ini sudah lama loh bu, apa baru sekarang di cek ?
Aku : Iya dokter, baru ini cek karena sakit banget perut saya , apa Miom ini berbahaya ?
Dr Gun : Berbahaya kalo gak segera diobati
Aku : Apa masih bisa diobati tanpa operas dok ?
Dr Gun : kita coba ya buk, insyaallah kalo masih dibawah 9 cm, sembuh yang penting ibu jangan stress ya. jangan diingat punya miom, refreshing, makan2 pokoknya buat hidup ibu senang senang ya.
Aku : Ada pantangan makanan dok ?
Dr Gun : tidak ada, makan aja apa yang Ibu mau, namun cari yang banyak proteinnya, ini saya kasi obatnya, dihabiskan kemudian 2 minggu datang lagi ya.
Aku : tesenyum meski lemes, dan keluar ruangan untuk antri ambil obat
2 Minggu setelah itu, Aku kembali cek kerumah sakit, namun kali ini dengan dokter yang berbeda, jujur dokter yang satu ini memang tidak memuaskan pelayanannya, apa yang aku tanyakan tak dijawab dengan mantap.
2 Minggu aku datang lagi dan memilih kontrol dengan Dr. Gunawan, ketika diperiksa, lagi lagi Dr Gun sangat antusias menjelaskan posisi miomku, dan dia mengajakku untuk melihat ukurannya, dan ia pun berkata wow Good news ini bu, miomnya sudah mengecil 1cm, sehingga skrng menjadi 4.9cm x 3.9 cm, tetap semangat ya bu, insyaallah sembuh.
Ya Allah, betapa bahagianya aku mendengar berita ini. Sampai dokter Gun juga tersenyum karena melihat expresiku yang begitu bahagia.
Aah rasanya aku ingin sekali minta peluk Dr Gun, pertanda aku senang, namun aku takut malah jadi menangis, jadinya setelah mendapat resep obatnya lagi, aku terus keluar ruangan dan duduk sebentar disofa sembari menangis terharu, terimakasih ya Allah. Semoga ini pertanda memang aku akan sembuh dari benda yang menyiksaku setiap haid.
Selama satu bulan ini :
- Aku tidak makan daging merah sama sekali
- Aku juga mengurangi komsumsi kedelai, tahu tempe soya,
- Aku tidak makan mie instan
- Aku mengkomsumsi obat dari dokter
- Aku mengkomsumsi susu tinggi protein
- Aku mengkomsumsi teh merah bajakah tanpa gula pagi dan sore
- Aku minum air putih lebih banyak
- Aku tidur cukup 6-8 jam
Untuk 1 bulan ini, itu saja yang bisa aku bagikan ceritaku hidup bersama miom didalam rahimku.
Aku akan update jika ada perkembangan terbaru, agar sesama pejuang sembuh dari miom tanpa operasi memiliki semangat juga.
Semangaaaat mba. Semoga miom nya ntr Bener2 bisa hilang tanpa operasi yaaa. Mama dan adekku juga punya miom begini. Tp kalo mama LBH milih operasi dan angkat rahim waktu itu. Tapi adekku masih ngebiarin miomnya. Tapi bedanya, haid dia ga terlalu sakit, makanya sampe skr dia masih bisa tahan dan milih utk ga operasi.
BalasHapusSemoga lancar pengobatannya ya mba
saya kalo haid bisa sampai gak tidur nahankan kram dan nyerinya, apalagi darahnya banyak banget. semenjak komsumsi obat terus baru mulai berkurang sakit dan pendarahannya. masih berharap bisa sembuh tanpa operasi mbak,
HapusSemangat pejuang mioma uteri! Kak Sarah semangat ya, memang miom ini menyebalkan banget deh. Sebagai mioma survivor, aku juga merasakan saat menstruasi jadi pendarahan.
BalasHapusSemangat sehat, selalu bahagia ya.
ya sil, kita masih sama sama harus bersabar, kamu sabar menuju pemulihan pasca operasi dan aku sabar menanti miomnya mengecil
Hapus