6 Bulan yang lalu, rasanya Aku optimis banget bahwa miom yang ada diperutku ini akan mengecil dan kemudian menghilang. Karena setiap kontrol ukurannya perlahan mengecil, walau kadang kadang membesar ketika Aku sedang mengalami haid.
Namun ntah mengapa rasa optimis itu hilang, ketika awal bulan november terjadi pendarahan yang tak henti hentinya, sehingga membuat tubuhku memang rasanya cepat lelah. Aku berusaha mengabaikannya dan tetap beraktivitas seperti biasa, bekerja, bekerja, bekerja dan teruslah bekerja hingga pendarahan tersebut semakin menjadi.
Mengkomsumsi obat obatan yang diberikan oleh Dokter yang menanganipun rasanya sudah tidak mempan, pendarahan terus saja terjadi, hingga keputusan yang diambil adalah operasi
Ada 2 opsi yang akan dilakukan saat operasi :
- Pengangkatan Miom
- Pengangkatan Miom dan Rahim jika posisi Miom Menempel di rahim
Setelah sharing dengan keluarga terdekat dan beberapa teman, dengan segala baik buruknya jika Aku melakukan operasi akhirnya keputusan operasipun tetap diambil.
Operasi Miom di Rumah Sakit Graha Hermin Batam
Karena Aku pengguna BPJS, rujukan yang Aku dapat adalah Rumah Sakit Graha Hermin, dengan ditangani oleh Dokter OBGYN yakni Dr, Gunawan Budhi Santosa Sp. OG. Beliau sosok dokter yang cekatan, bisa jadi pendengar keluhan pasien, dan juga sangat terbuka untuk tanya jawab, sehingga Aku merasa cocok dengannya.
Tanggal 15 Januari 2022, pukul 18.30-21.30wib operasi pengangkatan miom dilakukan oleh Dr, Gun. Aku yang nervous berusaha dibuat santai olehnya dan tim yang menemaninya sekitar 4 orang. Ada juga Dokter anastesi / Bius yang sangat ramah dan berusaha membuatku rilex, tapi Aku lupa namanya.
Biusku tidak total, sehingga Aku sangat sangat sadar dan sesekali melihat mereka bekerja dari kaca kaca lampu yang ada diatas kepalaku. Yang Aku lakukan hanyalah berdoa semoga operasi berjalan lancar dan setelah ini Aku akan sehat, sehat, sehat dan sehat.
Operasi selesai, Aku diistirahatkan dulu di dalam ruang operasi, menggigil tak karuan karena begitu dinginnya efek obat bius. Walau sudah dikasi selimut oleh perawat tetap Aku menggigil. Namun ketika kulihat Dr. Gun melewatiku, Akupun bertanya :
Aku : Pak Gun, Jadikah rahim Saya diangkat ?
Dr. Gun : Iya Ibu, Rahimnya diangkat karena posisi Miomnya sudah menempel, jadi tidak bisa kalo hanya miomnya saja yang diangkat.
Aku : Baiklah Pak Gun, terimakasih banyak sudah melakukan yang terbaik buat kesehatan Saya :)
Kemudian Dr. Gun berlalu dan Akupun menghela nafas panjang.
Sediiih ? pastilah, setegar apapun perempuan dan walau Aku gak kepikiran pengen punya anak lagi, tetap saja Aku sedih tak punya rahim, seolah olah aku tuh kok ya jadi orang gak bisa menjaga titipan Tuhan, sampai sampai Aku punya penyakit yang bisa mengambil bagian tubuhku yang penting. Mau nangis ya percumalah.
Saat menulis ini, Aku masih masa pemulihan dengan pantangan makanan 45 hari :
- Tempe
- Makanan yang mengandung Ragi seperti roti2
- Udang
- Telur
Miom / Tumor Jinak Meski Tak Berpotensi Kanker Namun Dia Jahat
Miom/ Tumor Jinak jarang sekali bisa berubah menjadi kanker, kecuali memang ukurannya membesar dan tidak diobati.
Namun karena dia takkan berubah menjadi kanker maka aku jadi lalai, apalagi banyak artikel yang Aku baca banyak juga yang sembuh tanpa operasi jika ukurannya masih kecil, maka Aku semakin optimis ah bisalah sembuh. Aku merasa akan baik baik saja.
Ternyata Aku salah, kerja, kerja, kerja, stress dan capek hati membuat pola makan, tidurku berantakan dan ini membuat tubuhku jadi tak sehat, dan memicu pendarahan tak henti hentinya sehingga Miom jadi berkembang lagi. Hiiiikss
Tapi ya sudahlah......:)
Komentar
Posting Komentar
Semoga Tulisan yang di baca bermanfaat bagi semua Terimakasih :)